#CommadFest2015 : Peran Media Sebagai Promosi Pariwisata Madura
Mentari pagi tak secerah biasanya hari ini minggu (21/6), sedikit mendung namun tetap panas di Surabaya. Hari ini saya menghadiri sebuah acara #COMMADFest2015. CommadFest 2015 (Communication Madurese Festival) 2015 ini merupakan sebuah acara yang diselenggarakan oleh mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi, Universitas Trunojoyo Madura. Dengan tujuan untuk mengangkat potensi pariwisata yang ada di Madura khususnya melalui media. dengan mengangkat tema "Peran Media Sebagai Promosi Pariwisata Madura". Dengan tag line "Wonderful Of Treasure Island" acara ini digelar di Gedung Kesenian Cak Durasim yang berada di Jl. Genteng Kali No.85 Surabaya.
Pamflet #CommadFest2015 |
Kedatangan saya ke Gedung Kesenian Cak Durasim langsung disambut dengan penampilan teatrikal dari Teater KEBO (Kreasi Bocah) UTM yang menceritakan tentang beberapa permainan tradisional yang dulu mungkin kita pernah memainkannya, namun sekarang di era yang bisa dibilang MODERN ini permainan tersebut sudah banyak yang meninggalkannya, bahkan mungkin saja banyak yang sudah melupakan permainan tradisional dan memilih memainkan gadgetnya yang keren. Ini betul-betul menjadi tamparan bagi kita kaum muda. Jangan kita terlalu terlena denga kecanggihan teknologi sampai-sampai permainan tradisional yang dahulu sering kita mainkan lupa untuk diperkenalkan kepada adik-adik kita yang masih kecil.
Foto Dulu Sebelum Acara Dimulai |
Penampilan Teater KEBO (Kreasi Bocah) UTM |
Acara inti pun dimulai yaitu talkshow mengenai "Peran Media Sebagai Promosi Pariwisata Madura". Narasumber pertama pada talkshow kali ini adalah Mas Lulus Tri Andika. Lulus Tri Andika merupakan seorang pria Madura yang semangat untuk menduniakan Madura nya sangat menyala, ini terbukti dengan beliau banyak mempromosikan Madura ke social media melalui akun instagramnya @inimadura. Hal-hal yang di promosikan oleh mas Lulus diantaranya wisata-wisata yang ada di Pulau Madura, baik itu wisata alam, religi, kuliner dan lainnya.
Talkshow dilanjutkan dengan menghadirkan salah satu Dosen Ilmu Komunikasi UTM, ibu Dinara Julianti, beliau banyak menjelaskan tentang Madura lebih detail. Mengenai wisata-wisata yang ada di Madura, tradisi dan budaya di Madura. Misalnya tradisi "Ter-ater" yang merupakan salah satu tradisi di malam-malam ganjil pada 10 hari terakhir di bulan Ramadhan, ter-ater ini adalah mengantarkan makanan ke rumah famili dan tetangga, ter-ater ini adalah sebagai bentuk silaturahmi antar sesama dan juga bentuk saling berbagi antar sesama. Beliau juga memasukkan "CAROK" kedalam kategori tradisi/budaya di Madura karena memang carok sedikit banyak terjadi di Madura, hanya saja kita lihat dulu sebab terjadinya carok tersebut.
Terlepas dari CAROK dan beberapa hal yang masih negatif bagi orang luar Madura tentang Madura, Bapak Handoyo dari Disbudpar Jawa timur menegaskan bahwa "Pariwisata Jawa Timur kurang lengkap tanpa Pulau Madura", pasalnya di Madura itu objek wisatanya tidak kalah dengan kota-kota di luar Madura. Madura punya pulau Gili Iyang yang merupakan tempat dengan kadar oksigen terbaik, Madura juga punya pulau Gili Labak yang eksotis dan masih sangat alami pemandangnnya sehingga Madura juga punya daya tarik tersendiri untuk menarik minat wisatawan agar berkunjung ke Madura.
Acara semakin meriah saat moderator menghadirkan seorang Artis FTV yang juga traveller yang sempat menulis buku tentang "100 Hari Keliling Indonesia", dia adalah Ramon Y Tungka. Mas Ramon bercerita bahwasanya dia pernah berkunjung Madura dulu sekitar tahun 90-an menggunakan Kapal Ferry "Potre Koneng" waktu itu, dia juga banyak mengenal tokoh-tokoh di Madura waktu itu. Pada event 100 Hari Keliling Indonesia sayangnya Madura masih belum masuk daftar tempat yang dikunjungi, namun mas Ramon berniat akan segera mengunjungi objek-objek menawan di Pulau Madura.
"Kita Harus Sadar Wisata, jadi kita jangan hanya jadi penikmat wisata saja, melainkan kita juga harus bisa menjaga dan melestarikan pariwisata yang ada di Madura" ~ Ramon Y Tongka (#CommadFest2015).
Sebagai nara sumber terakhir pada acara kali ini adalah mas Vicky Arfani, seorang wartawan dari Antara News. Mas Vicky menjelaskan bahwasanya promosi pariwisata tidaklah harus di dunia maya saja, melainkan bisa ditulis di media cetak juga seperti koran dan majalah. Namun biasanya untuk rubrik Pariwisata itu sendiri hanya diterbitkan pada akhir pekan saja, karena rubrik pariwisata merupakan berita yang ringan atau "Soft News" bukan "Hard News" seperti berita-berita politik dan sebagainya. Tujuan tulisan tentang pariwisata ditulis pada akhir pekan agar pembacanya bisa membaca rubrik ini dengan santai (karena libur kerja), sambil rileks juga.
Penampilan ITS Jazz |
Acara #Communication Madurese Festival ditutup dengan penampilan Stand Up Comedy dari Lukman Lutfi (Stand Up Comedy Indonesia 5) KompasTV dan beberapa penampilan Band RasvanAoki, ClassHat dan ITS Jazz Surabaya.
Tidak sia-sia saya dari Pamekasan, Madura datang ke acara ini, banyak ilmu dan pengalaman baru yang saya dapatkan dari acara keren ini, tentang bagaimana mempromosikan Madura agar bisa menarik wisatawan baik wisatawan lokal, wisatawan nasional bahkan wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke pulau Madura yang menawan.
5 komentar